Telah Dibuka Pendaftaran Baru Program Kerja Ke Jepang SMK Mitra Bakti Bersama Terakoya Japanese Center

Telah Dibuka Pendaftaran Baru Program Kerja Ke Jepang SMK Mitra Bakti Bersama Terakoya Japanese Center

Cibitung, [11-Nov-23] - SMK Mitra Bakti Cibitung dengan bangga menginformasikan kerja sama terbarunya dengan LPK Terakoya Japanese Center untuk membuka pendaftaran peserta baru program kerja ke Jepang angkatan ke-42. Program ini menawarkan peluang karier internasional yang menarik bagi lulusan SMK Mitra Bakti dan juga lulusan SMA/SMK umum, bagi kamu yang berminat untuk bekerja dan berkembang di Jepang, yuk bergabung bersama kami.

    Program ini didesain untuk memberikan pengalaman kerja yang berharga dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan profesional di lingkungan kerja di Jepang yang dinamis. Peserta yang berhasil diterima akan mendapatkan penempatan di berbagai sektor pekerjaan seperti manufaktur, teknologi, perhotelan, pertanian dan banyak lagi.


Keuntungan Program ini yaitu :

1. Pelatihan Keterampilan

    Peserta akan menerima pelatihan keterampilan khusus yang dengan bidang pekerjaan yang dipilih di Jepang.

2. Pengalaman Internasional

    Program ini memberikan pengalaman kerja internasional yang berharga, membuka wawasan budaya dan profesional.

3. Pemahaman Bahasa Jepang

    Peserta akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang bahasa dan budaya Jepang melalui pelatihan khusus.

4. Dukungan Penuh

    SMK Mitra Bakti dan LPK Terakoya Japanese Center akan memberikan dukungan penuh dalam persiapan sebelum keberangkatan dan selama masa pelatihan sampai peserta berangkat jepang.


Persyaratan Pendaftaran:


Cara Mendaftar:

 - Isi formulir pendaftaran secara langsung dengan datang ke SMK Mitra Bakti Cibitung

 - Ikuti proses seleksi yang akan diumumkan setelah pendaftaran ditutup.


    Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mengambil langkah pertama menuju karier internasional yang sukses. 

    Daftar segera dan wujudkan impian Anda bekerja di Jepang bersama SMK Mitra Bakti dan LPK Terakoya Japanese Center.


Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi SMK Mitra Bakti (0812-1388-9709).

Tentang SMK Mitra Bakti Cibitung:

SMK Mitra Bakti Cibitung adalah lembaga pendidikan  yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas dan membantu lulusan mencapai sukses dalam karier mereka.

Tentang LPK Terakoya Japanese Center:

LPK Terakoya Japanese Center adalah lembaga pelatihan yang berfokus pada persiapan peserta untuk bekerja dan berkarier di Jepang, dengan jaringan yang kuat di dunia industri Jepang.

Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024/2025 SUDAH DIBUKA! Yuk Segera Daftar!

Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024/2025 SUDAH DIBUKA! Yuk Segera Daftar!

 



Haiiii Adik-adik SMP/Mts, sudah dibuka kembali nih Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Smk Mitra Bakti Thn. Ajaran 2024/2025. 

Iniloh saatnya untuk mewujudkan impian kalian! SMK Mitra Bakti kembali membuka pintu pendaftaran untuk tahun 2024/2025, dan kami siap membantu kalian meraih kesuksesan. Dengan kerjasama bersama LPK Terakoya Japanese Center, kami memberikan kesempatan unik kepada siswa/siswi setelah lulus dan juga para alumni untuk mempersiapkan diri untuk berkarir di Jepang. Jangan lewatkan peluang ini. Daftar sekarang di SMK Mitra Bakti!
--------
yuk buruan daftar!
#ppdbonline #ppdb #smkbisa #smkbisasmkhebat



Anda juga bisa Scan Barcode untuk pendaftaran Online







Kamu bisa mengklik tautan di bawah jika ingin bertanya seputar PPDB SMK Mitra Bakti TA 2023/2024 melalui whatsapp

Hubungi Via Whatsapp


Kamu juga bisa scan/pindai qrcode whatsapp di bawah jika ingin bertanya seputar PPDB SMK Mitra Bakti TA 2023/2024
SMK Mitra Bakti - Whatsapp PPDB

Apa aja sih kegiatan yang selalu dilakukan setiap Senin Pagi di SMK Mitra Bakti ?

Apa aja sih kegiatan yang selalu dilakukan setiap Senin Pagi di SMK Mitra Bakti ?

Hai teman-teman, penasaran kan apa aja kegiatannya nih biar mimin kasih tau hehe

1.    Upacara Bendera


        Upacara bendera yang wajib dilakukan setiap hari Senin bagi siswa-siswi SMK Mitra Bakti memiliki sejumlah alasan penting yang mendukung tujuan pendidikan dan pembentukan karakter. Pertama-tama, upacara bendera adalah platform yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan kepada para siswa. Melalui momen ini, mereka dapat meresapi dan menghayati makna cinta tanah air, persatuan, serta semangat gotong royong yang esensial dalam membentuk jiwa patriotisme. 

    Selain itu, keterlibatan dalam upacara bendera memberi kesempatan kepada siswa-siswi untuk mempraktikkan disiplin dan tanggung jawab. Kehadiran tepat waktu, penghormatan terhadap simbol-simbol negara, serta pelaksanaan tugas dengan baik adalah bagian dari pembelajaran disiplin yang dapat diterapkan dalam aspek kehidupan lainnya. Ini membantu membiasakan mereka dengan kualitas-kualitas yang diperlukan dalam masyarakat dan dunia kerja.

    Selanjutnya, upacara bendera juga berperan penting dalam membangun dan memperkuat identitas nasional. Siswa-siswi menjadi lebih sadar akan kedudukan mereka sebagai warga negara Indonesia dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Dengan menghormati simbol-simbol negara seperti bendera dan lagu kebangsaan, mereka merasa terikat dengan sejarah dan budaya yang membentuk identitas kolektif. 

  Selain manfaat tersebut, upacara bendera juga menjadi ajang pengembangan keterampilan kepemimpinan. Siswa-siswi yang dipilih untuk memimpin upacara memiliki peluang berharga untuk mengasah keterampilan berbicara di depan umum, mengatur acara, dan bekerja dalam tim. Hal ini dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mampu memimpin di berbagai situasi. 
    
       Terakhir, upacara bendera juga mendorong terjalinnya hubungan sosial yang positif di antara siswa-siswi. Kegiatan ini membawa mereka bersama-sama, menciptakan peluang untuk berinteraksi dan memperkuat ikatan persahabatan di antara sesama pelajar. Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, siswa-siswi dapat merasakan bahwa mereka adalah bagian dari suatu komunitas yang lebih besar. Secara keseluruhan, upacara bendera di hari Senin bagi siswa-siswi SMK Mitra Bakti memiliki tujuan yang jelas dalam membentuk karakter, menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, serta mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. Melalui keterlibatan aktif dalam upacara ini, mereka dapat meresapi semangat kebangsaan dan mempersiapkan diri sebagai warga negara yang berkontribusi positif dalam masyarakat.

2.    Gotong Royong Membersihkan Halaman SMK Mitra Bakti


        Gotong royong dan menjaga kebersihan di SMK Mitra Bakti memiliki peran dan pentingnya masing-masing yang memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan sekolah. Pertama-tama, gotong royong memegang peranan penting dalam membangun solidaritas dan semangat kebersamaan di antara seluruh anggota komunitas sekolah. Melalui kolaborasi dalam kegiatan gotong royong, siswa, guru, dan karyawan dapat merasakan ikatan yang kuat sebagai bagian dari satu kesatuan, yang pada gilirannya memperkuat hubungan sosial yang positif.

Selain itu, gotong royong menjadi sarana pembelajaran kolektif yang berharga. Selama aktivitas ini, pengetahuan dan keterampilan dapat dibagikan dan dipertukarkan di antara berbagai individu dengan latar belakang yang beragam. Proses saling belajar ini memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasan, sehingga mendorong pertumbuhan intelektual dan sosial bagi seluruh komunitas sekolah.

Selanjutnya, gotong royong juga berkontribusi dalam pengembangan keterampilan sosial siswa. Dengan berinteraksi dalam tim, siswa belajar untuk berkomunikasi secara efektif, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencapai tujuan bersama. Pengalaman ini menciptakan landasan yang kuat untuk keterampilan interpersonal, yang menjadi penting dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Di sisi lain, menjaga kebersihan di SMK Mitra Bakti memiliki dampak yang tak kalah pentingnya. Langkah-langkah menjaga kebersihan, seperti merapikan ruangan dan mengelola sampah dengan baik, menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh anggota sekolah. Lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran penyakit dan menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan bekerja. Selain itu, menjaga kebersihan juga melibatkan pengembangan etika dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Siswa dan anggota sekolah belajar untuk menjaga kebersihan sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap ruang tempat mereka belajar. Ini memupuk nilai-nilai etika, kedisiplinan, dan rasa memiliki terhadap sekolah.

Dalam keseluruhan, gotong royong dan menjaga kebersihan di SMK Mitra Bakti tidak hanya menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman, tetapi juga membentuk karakter siswa dalam aspek kerja sama, tanggung jawab, dan nilai-nilai kebersihan. Keduanya saling melengkapi untuk memperkuat ikatan sosial dan membangun budaya yang positif di dalam lingkungan pendidikan.

------- 
ayo terus ikuti update tentang SMK Mitra Bakti - Cibitung dengan mem-follow semua sosmednya

Instagram : @smk_mitrabakti
Facebook :  Smk Mitra Bakti - Cibitung
Youtube :    Smk Mitra Bakti

#smkbisasmkhebat #smkhebat👏 
     

Penyaluran Praktek Kerja Lapangan (PKL) Siswa/Siswi SMK Mitra Bakti Cibitung

Penyaluran Praktek Kerja Lapangan (PKL) Siswa/Siswi SMK Mitra Bakti Cibitung
Pelepasan siswa/siswi untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 6 Bulan, guna menambah wawasan serta pengalaman tentang dunia Industri secara langsung.






    Praktek kerja lapangan adalah pengalaman yang tak ternilai bagi setiap Siswa/Siswi. Ini adalah kesempatan nyata untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh oleh siswa/siswi ke dalam lingkungan kerja yang sebenarnya. Selama praktek kerja lapangan, mahasiswa dapat melangkah ke dunia nyata, berinteraksi dengan profesional yang berpengalaman, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang industri yang mereka minati. Praktek kerja lapangan juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis, mengasah kemampuan interpersonal, dan membangun jaringan profesional yang berharga.

    Selama praktek kerja lapangan, siswa/siswi memiliki kesempatan unik untuk mengalami rutinitas harian dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana konsep-konsep teoritis diterapkan dalam praktik sehari-hari. Mulai dari mengamati proses bisnis hingga berpartisipasi aktif dalam proyek-proyek penting, praktek kerja lapangan memberikan perspektif yang berbeda dan memperkaya pemahaman mahasiswa tentang industri tertentu. Ini juga dapat membantu mereka menentukan arah karir yang diinginkan dan mengidentifikasi bidang spesialisasi yang menarik bagi mereka.

------- 

#smkbisasmkhebat #smkhebat👏

Kegiatan KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) Futsal SMK Tingkat Kabupaten 2022

Kegiatan KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) Futsal SMK Tingkat Kabupaten 2022

 

Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) merupakan ajang talenta keolahragaan untuk jenjang SMK, SMA dan MA. KOSN ini bertujuan untuk memfasilitasi dan memotivasi peserta didik SMK yang mempunyai bakat dan minat di bidang olahraga.
Para siswa yang terpilih mengikuti KOSN diharapkan bisa semakin percaya bahwa olahraga bukan hanya tentang raga yang sehat, tetapi dapat pula meningkatkan skill dan kemampuannya dalam cabang olahraga, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan.

    Dokumentasi Kegiatan KOSN 2022 :










Penjaringan Dan Screening Penyakit Tidak Menular SMK Mitra Bakti bersama dengan Puskesmas Wanasari

Penjaringan Dan Screening Penyakit Tidak Menular SMK Mitra Bakti bersama dengan Puskesmas Wanasari

 Penjaringan Dan Screening Penyakit Tidak Menular



    Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (data WHO, 2018). 
Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya kesepakatan tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM, khususnya di negara berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda SDGs 2030 sehingga harus menjadi prioritas pembangunan di setiap negara. 
Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demogra, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol. 
Program Kemenkes lainnya yang disinergikan dengan program PTM utama adalah pengendalian gangguan indera serta yang berfokus pada gangguan penglihatan dan pendengaran serta gangguan disabilitas. Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi gangguan pendengaran secara nasional sebesar 2,6% dan prevalensi ketulian sebesar 0,09%. Hasil survei Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan atas usia 50 tahun Indonesia berkisar antara 1,7% sampai dengan 4,4%. Dari seluruh orang yang menderita kebutaan, 77,7% kebutaan disebabkan oleh katarak. Penyebab lain dari kebutaan di Indonesia adalah kelainan di segmen posterior bola mata (6%), glaucoma (2,9%), dan kelainan refraksi yang tidak terkoreksi (2,3%). Pada prevalensi gangguan pendengaran ditemukan 2,6 % dan ketulian sebesar 0,09 %. Sedangkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 disebutkan prevalensi disabilitas pada penduduk umur 18 – 59 tahun sebesar 22%. 


Untuk PTM lainnya menunjukkan hasil sebagai berikut :
  • Prevalensi Asma pada penduduk semua umur menurun dari 4,5% menjadi 2,4%; 
  • Prevalensi Kanker meningkat dari 1,4 per menjadi 1,8 per mil;
  • Prevalensi Stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7 menjadi 10,9 per mil;
  • Prevalensi penyakit ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil menjadi 3,8 per mil;
  • Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9 % menjadi 10,9%;
  • Prevalensi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur ≥ 10 tahun meningkat dari 26,1% menjadi 33,5%;
  • Prevalensi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur ≥ 5 tahun meningkat dari 93,5% menjadi 95,5%.

    Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Hal ini dapat terlihat dari data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) tahun 2017, sebanyak 10.801.787 juta orang atau 5,7% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit katastropik dan menghabiskan biaya kesehatan sebesar 14,6 triliun rupiah atau 21,8% dari seluruh biaya pelayanan kesehatan dengan komposisi peringkat penyakit jantung sebesar 50,9% atau 7,4 triliun, penyakit ginjal kronik sebesar 17,7% atau 2,6 triliun rupiah. Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju Indonesia Sehat, sehingga perlu adanya pemahaman yang optimal serta menyeluruh tentang besarnya permasalahan PTM dan faktor risikonya pada semua pengelola program disetiap jenjang pengambil kebijakan dan lini pelaksanaan. Atas dasar hal tersebut di atas, maka dipandang sangat penting untuk diterbitkannya Pedoman Manajemen Program Pencegahan dan Pengendalian PTM (P2PTM) sebagai acuan penyelenggaraan program yang berkesinambungan sehingga upaya yang dilakukan kepada masyarakat lebih tepat dan berhasil guna meskipun pejabat pengelola program yang ditunjuk nantinya juga akan berganti.

Untuk itu Puskesmas Wanasari bersama SMK Mitra Bakti mengadakan program Penjaringan dan Screening Penyakit tidak Menular yang wajib di.

    Berikut beberapa Dokumentasi pelaksaan :


















Sumber Referensi : 
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/03/Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf